Cara Mengajari Anak Untuk Berbicara Baik

 Cara Mengajari Anak untuk Berbicara Baik - Berkata jujur itu baik, tetapi bagaimana kalau anak berbicara terlalu jujur atau frontal ? Semisal pada saat berjalan-jalan ada seorang wanita duduk di depannya lalu tiba-tiba si anak berteriak “ Ma, tante itu jelek banget si? “ atau “ Pa, orang itu kok bau sih ? “. Nah, kira-kira apa yang akan bunda lakukan apabila si anak secara spontan melontarkan komentar seperti itu ? Mungkin respon kita biasa atau mencoba memberi tahu si anak. Tetapi tahukah bunda mengapa si anak dapat bersikap seperti itu ?
cara mengajari anak untuk berbicara baik

Untuk itu disini saya akan memberi tahu bunda tentang alasan dan juga cara yang tepat untuk menyikapi hal tersebut.

Mengapa hal demikian dapat terjadi?
Berkomentar atau berbicara secara spontan memang merupakan salah satu ciri anak usia 3-5 tahun, karena pada masa ini si anak belum dapat memahami suatu konsep dengan baik. Mereka juga masih cenderung egosentris, yaitu melihat suatu hal dari sudut pandanganya sendiri. Dan tahapan ini dalam ilmu psikiologi disebut dengan tahapan praoperasional. Jika seperti itu tidak heran apabila komentar-komentar selalu dilakukan spontan tanpa memperdulikan si pendengar suka atau tidak dengan komentar tersebut.

Bagaimana cara menghadapinya ?
Yang perlu bunda lakukan apabila si anak seperti itu bukan dengan cara memarahi atau membentaknya, karena hal itu tidak dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Cara penanganan yang baik sangat penting bagi si anak agar sikap dan sifat tersebut tidak dibawa sampai besar nanti. Lalu apa yang perlu bunda lakukan? Yang perlu bunda lakukan adalah mengajarinya empati.

Bagaimana mengajari empati pada anak ?

1. Pengajaran Empati

Pada anak usia 3-5 tahun atau prasekolah, anak sudah mulai bisa membayangkan perasaan orang lain. Pada saat inilah bunda mengajarinya empati, seperti contoh “ Adek kalau misal di bilang bau mau ga ? apa adek ga merasa sedih ?” . Beri tahu ia apabila komentarnya yang kurang baik itu dapat menyakiti perasaan orang lain. Dan perilakunya sudah tidak sopan terhadap orang yang lebih tua. Ia harus memahami bahwa orang yang lebih tua wajib dihormati .

2. Beri contoh positif

Bunda perlu mengajari anak untuk melihat dari sudut pandang lain, jangan biarkan si anak melihat hanya pada sudut pandangnya sendiri.Ajak anak untuk selalu berpikir positif terhadapt orang lain . Misal, “ Ma, tante itu jelek banget si? “ lalu bunda dapat menjawabnya , “ Ia tapi dia rapi kan ? “ atau “ Ia tapi dia baik loh “. Contoh-contoh yang baik tersebut dapat mengajari anak untuk selalu melihat sisi positif dari orang lain,bukan hanya melihat kekurangan dari orang lain.Kamudian anak akan mulai terbiasa untuk berpikir positif terhadap segala sesuatu yang akan ia jumpai .

3. Membuat lingkungan yang baik

Lingkungan juga berperan penting dalam pengembangan sikap dan sifat anak. Oleh karena itu bunda harus pintar memilah lingkungan main yang baik bagi sang anak. Pada usia 3-5 tahun atau pada tahapan ini anak sangat mudah mencontoh perilaku-perilaku yang biasa dilakukan oleh orang sekitarnya tanpa mengerti apa itu baik atau tidak. Untuk itu bunda perlu memberikan contoh perilaku yang selalu baik agar tercipta lingkungan yang baik bagi sang anak. Tunjukkan pula kasih sayang bunda dengan mengucapkan terima kasih apabila sang anak melakukan hal baik.

Penanaman-penanaman sikap yang baik sangat penting dilakukan mulai dini , agar kelak tidak terbawa hingga dewasa. Terutama sikap buruk yang dimiliki sang anak, harus mulai dirubah perlahan . Mungkin akan susah untuk membiasakannya, tetapi lambat laun sang anak juga akan mengerti bahwa apa yang ia lakukan salah. Bunda tidak perlu menggunakan suara keras atau kekerasa terhadap anak, karena hal itu bukan menyelesaikan masalah , tetapi malah dapat mengajarkan anak untuk bersikap keras nantinya. Karena orang tua adalah panutan bagi sang anak. Itulah tips tentang cara-cara mengajari anak untuk berbicara baik.

Catatan :
Setiap anak memiliki ciri khas sikap seperti itu,baik atau tidak nya sang anak kelak tergantung orang tua sendiri bagaimana cara penanganannya. Saya harap hal ini dapat menjadi referensi dan sumber wawasan yang baru bagi bunda untuk dapat mengetahui cara menghadapi anak ceplas ceplos. Untuk informasi tentang “Cara mengajari anak agar tidak bersikap sok memerintah” ,bunda dapat membacanya di artikel saya tentang Cara Mengatasi Anak Bossy.
Have nice time, Bunda !
0 Komentar untuk "Cara Mengajari Anak Untuk Berbicara Baik"

Back To Top